Penilaian sebuah karya desain grafis merupakan hal yang sulit, tentu saja karena penilaian sebuah desain itu sesuatu yang abstrak, karena kita tidak bisa menilai sebuah desain itu bagus atau tidak. Karena sesungguhnya tidak ada penilaian bagus atau jelek atas sebuah desain. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis, klien dan khalayak yang menjadi sasaran pesan. Dan ini sudah ditegaskan oleh pakar-pakar desain grafis.
Penilaian sebuah karya desain grafis sesungguhnya adalah menguji tingkat kelayakannya, dalam arti tidak ada karya desain grafis yang benar ataupun yang salah. Jadi hanya pantas atau tidak pantas saja, bukan bagus atau jelek. hehe..
Nah bagaimana menilai pantas atau tidak pantasnya sebuah desain? layak atau tidak layaknya sebuah desain??
Tentu saja kembali lagi ke dasar desain grafis, yaitu prinsip-prinsip desain. Layaka atu tidaknya sebuah karya desain grafis ya harus memenuhi prinsip-prinsip desain grafis. Nah mari kita bahas apa aja prinsip desain grafis itu, bagi pemula harus ingat nih..
1. Kesatuan (Unity)
Kesatuan ini merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Kalau tidak mengandung kesatuan dalam sebuah karya desain grafis maka akan membuat karya tersebut terlihat kacau-balau yang mengakibatkan sebuah karya desain grafis tersebut tidak akan nyaman dipandang.
Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan, dan untuk mencapai kesatuan tersebut harus mengandung beberapa unsur seperti hubungan warna, arah, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya kalian bisa membaca artikelnya Ajir di desainstudio :
2. Keseimbangan (Balance)
Sebuah karya desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang. Dalam bidang desain grafis keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani namun saling menyeimbangkan.
Hal yang harus di pertimbangkan untuk mendapatkan keseimbangan dalam desain grafis adalah “porsi visual” yang terdapat di tiap bagian desain, antara lain seperti ukuran, kepadatan, tekstur, kontras dans sebagainya.
Untuk lebih jelasnya kalian bisa membaca artikel Pupung Budi Purnama di www.designmagz.com Keseimbangan Dalam Desain atau artikel si Ajir lagi di Keseimbangan dalam Desain Grafis
3. Irama (Rhythm)
Irama dalam karya desain grafis merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung. Unsur pendukung seperti tata letak, ruang kosong, pewarnaan dan sebagainya, menciptakan sebuah harmonisan yang nyaman dan indah. Perulangan-perulangan unsur tersbut akan membuat sebuah karya desain menjadi menarik dan baik.
4. Penekanan (aksentuasi)
Penekanan atau dominasi dalam karya desain grafis akan menimbulkan sesuatu hal yang menjadi pusat perhatian, menghilangkan kebosanan dan sebagainya. Hal seperti ini harus ada dalam sebuah karya desain grafis. Penekanan bisa dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
5. Proporsi (Proportion)
Proporsi dalam sebuah karya desain grafis untuk menimbulkan keserasian. Dan untuk meimbulkan keserasian harus menggunakan perbandingan-perbandingan yang tepat. Karena pada dasarnya proporsi yang tepat akan menimbulkan hal yang membuat sesuatu tersebut nyaman di pandang, begitu juga dengan desain grafis yang memiliki proporsi yang tepat.
Ya mungkin dari prinsip-prinsip dasar desain grafis ini kita bisa menilai sebuah karya desain grafis itu dimana posisinya, layak/pantas kah dia di jadikan sebuah karya desain grafis yang nyaman bagi setiap orang yang melihatnya. Prinsip-prinsip desain ini juga bisa menjadi patokan dalam mengerjakan sebuah karya desain grafis.. dikutip dari www.zonanarsis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar