Panduan Dasar untuk Belajar Desain Grafis
1. Belajar Teori dan Aturan Dasar Desain Grafis
Desain grafis adalah seni terapan yang ditujukan untuk mengkomunikasikan pesan. Ada teori dan aturan-aturan dasar yang harus dipelajari untuk mencapai pemahaman mendalam tentang desain grafis. Salah satu pelajaran mendasar adalah mengenal prinsip dasar dari desain grafis (basic principle of graphic design). Salah satu desainer terkenal asal Australia, Jacob Cass, dalam artikelnya sangat menyarankan untuk mempelajari teori dasar desain grafis sebagai pondasi dasar dalam berkarya.
Berikut beberapa artikel yang bisa menjadi acuan untuk belajar teori dasar desain :
Want to know how to design? Learn The Basics
50 Totally Free Lessons in Graphic Design Theory
5 hal penting terkait warna pada desain grafis
Keseimbangan dalam desain grafis
Perbedaan RGB dan CMYK - Menghindari kesalahan pada proses cetak
Beda Desain Grafis dan Seni Murni
2. Belajar Software Grafis
Setelah memahami fungsi dan penggunaan elemen dasar desain grafis, kamu perlu belajar bagaimana mengeksekusi karya tersebut menggunakan software grafis. Ada banyak sekali aplikasi grafis yang tersedia saat ini, mulai dari yang berbayar sampai yang gratisan.
Untuk menciptakan karya berbasis vector, kamu bisa menggunakan Adobe Illustrator dan CorelDRAW. Keduanya adalah software berbayar. Aplikasi sejenis juga ada yang gratis, yaitu InkScape. Aplikasi ini cukup lumayan dan bisa jadi alternatif jika kamu kesulitan untuk membeli software berbayar. Untuk aplikasi editing gambar berbasi raster, saat ini yang paling populer adalah Photoshop. Alternatifnya adalah pixelmator, software sejenis yang dikhususkan untuk operating system Macintosh. Ada pula software-software pendukung seperti 3ds max dan cinema 4d untuk membuat pola grafis berformat tiga dimensi.
Saya sarankan untuk mempelajari seperlunya saja. Karena inti dari penggunaan software pada desain grafis adalah mewujudkan ide dan konsep kedalam karya nyata. Terserah apapun aplikasi yang digunakan, pastikan itu mampu dan cocok digunakan untuk mewujudkan ide kita kedalam sebuah karya.
3. Menjadi Kolektor
Jika kamu serius ingin menjadi desainer grafis, sudah saatnya kamu menjadi kolektor karya-karya desain. Koleksi tersebut dengan sendirinya akan membuat kita mendapatkan asupan inspirasi untuk berkarya. Mulai saja dengan mengumpulkan karya-karya desain sederhana seperti flyer, brosur, kartu nama, poster, majalah, dll. Lanjutkan dengan berselancar di internet dan bookmark situs-situs desain grafis dan inspirasi. Situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter juga sangat bagus untuk tetap up to date mengamati perkembangan terbaru dari komunitas desain diseluruh dunia.
Berikut beberapa artikel berisi kumpulan situs desain yang inspiratif dan patut dikunjungi :
20 situs desain lokal yang harus dikunjungi
Top 100 Graphic Design Blogs
20 Must Subscribe Graphic Design Blogs
4. Berlatih!
Berlatih, berlatih, dan berlatih! Tidak ada gunanya poin-poin diatas jika kamu tidak mempraktekkan dan mengasahnya secara langsung. Dalam konteks desain grafis, dibutuhkan suatu projek untuk berlatih. Projek tersebut bisa kamu mulai dari hal yang paling dekat. Membuat logo dan personal branding untuk diri kamu sendiri misalnya. Projek juga bisa didapatkan dari keluarga dan teman terdekat. Mungkin bayarannya kecil, jadi niatkan saja untuk belajar. Kamu juga bisa berlatih dan mengasah kemampuan desain grafis kamu dengan menciptakan projek fiktif dan meredesign karya orang lain. Ada banyak jalan untuk berlatih, jadi berlatihlah!
5. Memahami Fungsi dan Peran Desainer Grafis
Desainer grafis sejatinya adalah pemecah masalah (problem solver). Masalah datangnya dari klien dan desainer grafis ditunjuk untuk memecahkan masalah tersebut sesuai terapan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Interaksi antara klien dan desainer ini kemudian mengharuskan desainer grafis untuk memiliki berbagai aspek pendukung lain seperti sikap mental, kemampuan berkomunikasi dan presentasi, kemampuan mengidentifikasi masalah, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar