Kesatuan merupakan hal yang sangat penting dalam desain grafis. Dalam hal branding, disebutkan bahwa kesatuan mampu membentuk dan membangun karakter, menciptakan perbedaan, dan memunculkan suatu ingatan yang kuat tentang suatu produk. Contoh kecil, lihat saja branding-branding perusahaan besar di Indonesia. Mereka selalu menggunakan hanya beberapa warna untuk warna brand dan melakukan pengulangan terus menerus terhadap berbagai elemen terkait perusahaan, seperti kartu nama, brosur-brosur, baligo, seragam dan topi karyawan, sampai kepada warna gedung.
Secara definitif, kesatuan berarti :
"kesinambungan antara beberapa elemen yang tampak menyatu dan harmonis di dalam sebuah desain"
Kesatuan juga membuat alur desain lebih mudah dimengerti sehingga mencapai target yang diharapkan dari sebuah desain. Contoh, sebuah brosur yang mempromosikan segala sesuatu tentang alam, keindahan dan kedamaian, akan sangat sesuai jika diformat rapi dalam suatu kesatuan dengan unsur warna yang kehijau-hijauan. Kita bisa membangun warna dengan menggunakan warna-warna monochromatic dengan warna dasar hijau (baca Artikel tentang hal-hal penting terkait dengan warna dan psikologi warna). Bahkan ketika brosur tersebut didesain dengan baik, sebelum membaca pun, pembaca visual sudah tahu apa yang ingin dikatakan didalam brosur.
Ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan ketika ingin membangun suatu kesatuan pada desain :
1) Kedekatan (Proximity)
Kedekatan merupakan cara yang paling sederhana untuk membuat sebuah desain tampak menyatu. Cukup dengan mendekatkan elemen-elemen tertentu satu sama lain untuk mendefinisikannya sebagai suatu kelompok, dan memberi jarak yang cukup dengan elemen-elemen yang lain diluar dari kelompok
Berikut contoh kedekatan (Proximity) pada desain situs philcoffman :
Desain situs diatas adalah contoh yang bagus dalam hal kedekatan untuk menciptakan kesatuan. Lihat saja, elemen-elemen dari situs terbagi secara rapi antara satu dengan yang lain. Kedekatan antara teks dengan thumbnail gambar dan jarak yang cukup dengan elemen lain berupa menu menciptakan kesatuan tersendiri pada masing-masing elemen. Keuntungannya, pengunjung blog akan lebih mudah dalam menggunakan navigasi dari situs, merayap dari satu halaman ke halaman yang lain karena dipermudah dengan pengelompokan-pengelompokan yang rapi dalam desain web tersebut.
2) Pengulangan (Repetition)
Pengulangan merupakan cara lain yang bisa digunakan untuk menciptakan suatu kesatuan dalam desain. Anda bisa berkreasi dalam mengulangi berbagai elemen grafis seperti warna, bentuk, garis, tekstur, bahkan objek. Dalam contoh brosur desain tentang alam di atas, pengulangan warna hijau pada setiap halaman brosur akan memperkuat kesatuan pada desain. Contoh lain, ketika menekan tombol link di sebuah situs, seringkali kita merasa telah berpindah ke situs lain, padahal kita masih berada di situs yang sama. Hal ini karena desain situs tersebut membuat tema desain yang berbeda pada masing-masing halaman web. Hal ini memunculkan kebingungan bagi pengunjung dan sejatinya akan merugikan si pemilik web itu sendiri.
Lihat contoh pengulangan pada desain brosur spa berikut ini :
Brosur di atas memiliki kesatuan yang kuat melalui pengulangan dalam berbagai elemen grafis, seperti warna (pink), elemen florish/floral, dan font. Contoh lain bisa ditemukan pada desain layout majalah. Biasanya, desain pada tema yang sama akan memiliki nuansa pengulangan yang kental berupa warna, tekstur, font dan bentuk. Hal ini membuat pembaca lebih mudah mengenali, apakah ini adalah kelanjutan dari halaman sebelumnya, atau sudah berpindah ke halaman dengan tema yang berbeda.
3) Kelanjutan (Continuation)
Kelanjutan akan terbentuk ketika sebuah elemen memandu mata anda untuk mengarah pada bagian lain dalam desain. Selain menciptakan kesatuan, cara ini juga membuat desain lebih teratur, menciptakan kesinambungan, dan memandu pembaca visual anda dalam mengikuti alur yang ingin 'diceritakan' dalam desain.
lihat contoh Kelanjutan dalam desain logo dibawah :
Potongan bentuk dari huruf H di atas membentuk sebuah arah menunjuk ke gambar daun. Secara otomatis, mata akan dipandu untuk melihat ke arah daun. Tips seperti akan membuat elemen-elemen dari desain tampak sebagai suatu bagian yang menyatu dalam desain.
dikutip dari. www.desainstudio.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar